Gelandang Jerman Toni Kroos berlatih di markas tim di Herzogenaurach, 28 Juni 2024. Serbuan nyamuk mengganggu persiapan Jerman menjelang laga 16 besar melawan Swiss, Minggu (30/6/2024), pukul 02.00 WIB.
Perjuangan negara-negara peserta Piala Eropa 2024 tidak hanya ada di atas lapangan, tetapi juga di markas latihan tim. Ini bahkan juga berlaku untuk tuan rumah Jerman yang mengalami gangguan serbuan nyamuk. Kejadian ini tergolong langka karena kubu tuan rumah biasanya mendapat tempat istirahat serta fasilitas terbaik untuk para pemainnya.
Serbuan nyamuk itu terjadi di area yang seharusnya bebas dari gangguan, yaitu markas latihan tim. Selama pergelaran Piala Eropa, Jerman memiliki kamp pelatihan timnas di Kampus Home Ground yang dibangun oleh Adidas. Kompleks kampus ini berlokasi di Herzogenaurach, suatu kawasan di Bavaria. Lokasi kamp pelatihan berada di dalam hutan.
Baca Berita Piala Eropa 2024 Ikuti informasi terkini seputar Piala Eropa 2024 dari berbagai sajian berita seperti analisis, video berita, klasemen, rekap pertandingan, dan lainnya. Mulai Baca
Bukan tanpa alasan Kampus Home Ground dibangun di dalam hutan. Suasana yang tenang, asri, dan berudara bersih dinilai sangat cocok sebagai markas latihan Jerman. Berlokasi di area yang jauh dari permukiman, para pemain diharapkan bisa mendapatkan privasi sekaligus fokus dalam mempersiapkan diri menjelang pertandingan.
Baca juga: Jerman Vs Denmark, ”Panser” Penginjak ”Dinamit”
Hanya saja, hutan merupakan habitat alami bagi berbagai macam hewan dan serangga, termasuk nyamuk. Apalagi, Jerman saat ini tengah memasuki musim panas. Cuaca yang hangat membuat nyamuk-nyamuk berkembang biak. Serbuan nyamuk pun mengganggu para pemain di pemusatan latihan Jerman.
DPA VIA AP/FEDERICO GAMBARINI
Pelatih Jerman Julian Nagelsmann memimpin latihan di markas tim, di Herzogenaurach, 28 Juni 2024.
Banyak pemain yang digigit nyamuk. Selain itu, serbuan nyamuk sedemikian banyak sehingga para pemain, pelatih, dan staf timnas Jerman tidak dapat menonton pertandingan lainnya di Piala Eropa bersama-sama di tepi kolam renang. Sebagai gantinya, mereka harus tinggal di dalam kamar masing-masing untuk menghindari serangan nyamuk.
”Kami mengalami wabah yang tidak normal. Kami butuh lebih banyak angin supaya tidak banyak nyamuk. Kalau tidak, kami harus masuk ke dalam (kamp pelatihan),” ujar Pelatih Jerman Julian Nagelsmann, dikutip dari The Athletic.
Baca juga: Mampukah Jerman Menjadi Juara di Negeri Sendiri?
Jerman memiliki lebih dari 50 spesies nyamuk yang berbeda. Nyamuk-nyamuk tersebut merupakan ancaman tahunan yang disebabkan oleh iklim di wilayah selatan Jerman. Bavaria dilanda banjir besar tahun ini. Kombinasi banjir dan cuaca panas telah menyebabkan banyak sekali telur nyamuk menetas.
Pekan lalu, media lokal di Bavaria melaporkan bahwa di Ingolstadt, sekitar 100 kilometer dari Herzogenaurach, perilaku nyamuk sangat agresif. Persediaan obat nyamuk menipis, penduduk setempat tidak lagi duduk di luar pada malam hari dan beberapa bahkan harus dirawat oleh dokter untuk mengatasi akibat dari gigitan nyamuk.
AFP/TOBIAS SCHWARZ
Para pemain Jerman berlatih di markas tim di Herzogenaurach, 28 Juni 2024.
Untuk mengatasi serbuan nyamuk, area kamp pelatihan timnas Jerman disemprot dengan asap kakao. Solusi itu jitu menangkal nyamuk. Namun, masalah lain muncul. Asap kakao ternyata menimbulkan bau tidak sedap di kamp pelatihan sehingga para pemain terpaksa kembali ke dalam kamar.
Lulus ujian sekolah
Situasi berbeda dialami Spanyol. Jika Jerman sedang repot menghalau serbuan nyamuk di markas tim, kabar gembira datang dari markas latihan Spanyol. Pemain muda Spanyol, Lamine Yamal, dinyatakan telah lulus ujian sekolahnya.
Yamal saat ini memang masih siswa sekolah menengah. Di sela-sela perjuangannya membela Spanyol, Yamal juga masih harus mengikuti ujian sekolah. Dia didampingi guru privat untuk membantu proses belajarnya.
”Saya pergi ke kelas dan setiap hari mereka memberi saya pekerjaan rumah yang berbeda. Kadang-kadang mereka memberi saya lebih banyak pekerjaan rumah, tetapi saya mengerjakannya setiap hari,” ujarnya.
AFP/LLUIS GENE
Penyerang Spanyol Lamine Yamal (tengah) dalam sesi latihan di markas tim di Donaueschingen, 27 Juni 2024.
”Jika mereka melihat kami berada di perempat final atau babak 16 besar, mereka tidak terlalu mempermasalahkan saya. Namun, pada hari libur, ketika guru privat saya tahu bahwa saya tidak mengerjakan apa pun, ia akan meminta saya mengerjakan tugas ini dan itu,” kata Yamal menambahkan.
Yamal dinyatakan lulus dalam ujian ESO (setara SMA di Indonesia) keempatnya. Kabar kelulusannya beriringan dengan keberhasilan Spanyol menembus fase gugur. Semua elemen tim berharap kelulusan Yamal adalah pertanda baik bagi Spanyol untuk berprestasi di Piala Eropa.
APAKAH JALALIVE ITU GRATIS ?
SUDAH PASTI GRATIS.!
Jala Live website pertama kali yang ada di indonesia yang menanyangkan siaran langsung pertandingan sepak bola yang tidak bayar alias gratis loh.!
Tujuan jala Live adalah untuk memudahkan para penggemar bola untuk mengakses dan menonton pertandingan sepak bola secara live dengan kualitas HD.!