Seorang suporter Kroasia memberikan dukungan untuk timnya dalam pertandingan Grup B Piala Eropa 2024 antara Kroasia dan Italia di Leipzig, Jerman, Senin (24/6/2024).
Dalam pertandingan olahraga, menjadi tim tamu biasanya identik dengan kesulitan dan tantangan. Situasi sebaliknya dialami negara-negara tetangga Jerman di Piala Eropa 2024. Jerman justru menjadi ”kandang” ternyaman bagi mereka. Posisi geografis Jerman di tengah-tengah kontinental malah menguntungkan negara-negara tetangga.
Jerman berbatasan dengan sembilan negara, yaitu Denmark, Belanda, Belgia, Perancis, Austria, Swiss, Polandia, Ceko, dan Luksemburg. Dari sembilan negara tersebut, hanya Luksemburg yang gagal lolos ke putaran final Piala Eropa. Setelah fase penyisihan grup usai, enam dari delapan negara tetangga Jerman memastikan tempat di 16 besar.
Baca Berita Piala Eropa 2024 Ikuti informasi terkini seputar Piala Eropa 2024 dari berbagai sajian berita seperti analisis, video berita, klasemen, rekap pertandingan, dan lainnya. Mulai Baca
Baca juga: Jerman Melawan Serbuan Nyamuk di Kamp Pelatihan
Keberhasilan enam negara itu semakin menegaskan aturan tidak tertulis yang menyebutkan bahwa tuan rumah dan negara-negara tetangganya cenderung meraih hasil positif dalam sebuah turnamen besar.
Faktor geografis telah lama diduga memiliki hubungan dengan kejayaan suatu negara di turnamen besar. Hingga saat ini tidak ada bukti ilmiah terkait aturan tidak tertulis itu. Namun, terdapat bukti sejarah yang menunjukkan keeratan hubungan antara kejayaan dan kontestan yang berasal dari dekat.
AP PHOTO/MICHAEL PROBST
Seorang suporter Denmark membawa bayi saat pertandingan Grup C Piala Eropa 2024 antara Denmark dan Inggris di Frankfurt, Jerman, Kamis (20/6/2024). Denmark akan melawan Serbia pada laga terakhir Grup C, Rabu (24/7/2024) pukul 02.00 WIB, di Stadion Allianz Arena, Muenchen, Jerman.
Sepanjang 22 kali sejarah penyelenggaraan Piala Dunia, Brasil jadi satu-satunya tim Amerika Latin yang pernah juara di tanah Eropa. Demikian pula hanya Jerman, negara dari Eropa, yang pernah mengangkat trofi Piala Dunia ketika ajang empat tahunan itu diselenggarakan di Amerika Latin.
Publik masih ingat penampilan heroik Arab Saudi saat menjungkalkan juara dunia Argentina pada laga penyisihan grup Piala Dunia 2022 di Qatar. Tertinggal lebih dulu lewat gol penalti Lionel Messi, Arab Saudi bangkit lalu membalikkan keadaan di babak kedua. Faktor sepele tetapi krusial terkait kemenangan Arab Saudi itu adalah dukungan suporter mereka di stadion.
Baca juga: Dari Insiden Anthony Gordon hingga Kasur Khusus Memphis Depay
Secara geografis, Arab Saudi sangat dekat dengan Qatar. Itu memudahkan suporter Arab Saudi datang ke sana untuk memberikan dukungan langsung. Berkat dukungan suporter, Arab Saudi merasa seperti bermain di rumah sendiri.
Negara tetangga tuan rumah turnamen besar memang tidak selalu berjaya. Kesuksesan Jerman mengalahkan Argentina di final Piala Dunia Brasil adalah contohnya. Namun, itu pun Jerman diuntungkan oleh warga Brasil yang tidak ingin Argentina dinobatkan sebagai juara dunia di rumah mereka. Dukungan kepada Jerman datang dari warga Brasil saat final.
AFP/KENZO TRIBOUILLARD
Seorang suporter Swiss menyaksikan jalannya pertandingan Grup A antara Skotlandia dan Swiss pada turnamen sepak bola Euro 2024 di Koeln, Jerman, 20 Juni 2024.
Selebihnya, sejarah memperlihatkan kecenderungan negara terdekat dari lokasi penyelenggaraan turnamen untuk meraih hasil positif akan lebih besar. Apa yang dialami Arab Saudi kini juga dirasakan para negara tetangga Jerman.
Kemudahan akses
Bagi suporter negara tetangga Jerman yang hendak mendukung langsung di stadion, bepergian bukan masalah besar. Konektivitas Jerman dan negara-negara tetangganya sangat bagus sehingga ongkos bepergian relatif mudah dan mudah. Laga 16 besar antara Jerman dan Denmark adalah contoh terbaik betapa bepergian ke Jerman bagi warga Denmark bukanlah perkara yang sulit.
Baca juga: Tepat Memilih Markas ”Tempur”, Kunci Performa Positif Kontestan Piala Eropa
Pertandingan itu berlangsung di Kota Dortmund yang bisa ditempuh sekitar lima jam menggunakan perjalanan darat dari perbatasan Denmark. Kemudahan akses menuju Dortmund ini menyebabkan banyak pendukung Denmark yang juga hadir di stadion. Keberadaan mereka bahkan hampir menandingi jumlah suporter tuan rumah Jerman.
Para suporter (Belanda) di sini sangat banyak. Kami tidak menganggap remeh hal itu. Kami benar-benar membutuhkan mereka di sini, di belakang kami, mendukung kami, untuk ikut bersama kami.
Gemuruh suporter Denmark terdengar memekakkan telinga. Namun, pada akhirnya perlawanan sengit Denmark masih bisa diredam tuan rumah.
AFP/CHRISTOPHE SIMON
Seorang suporter Belanda berpose sebelum pertandingan Grup D Piala Eropa 2024 antara Belanda dan Austria di Stadion Olimpiade, Berlin, Jerman, Selasa (25/6/2024).
Contoh lain adalah ketika Belgia berhasil meraih satu-satunya kemenangan pada fase penyisihan grup saat melawan Romania. Pertandingan itu dihelat di kota Cologne yang hanya berjarak sekitar dua jam perjalanan kereta dari Brussels, ibu kota Belgia. Belanda yang berbatasan langsung dengan Jerman pun turut mendapatkan berkah tuan rumah dengan lolos ke 16 besar lewat jalur peringkat tiga terbaik.
”Para suporter (Belanda) di sini sangat banyak. Kami tidak menganggap remeh hal itu. Kami benar-benar membutuhkan mereka di sini, di belakang kami, mendukung kami, untuk ikut bersama kami,” ujar bek Belanda, Virgil van Dijk.
Hal lain dialami Turki yang secara geografis tidak berdekatan dengan Jerman, tetapi tetap menangguk keistimewaan dari penyelenggaraan Piala Eropa tahun ini. Di Jerman, keberadaan komunitas Turki tergolong besar. Ada sekitar 2,9 juta orang Turki di Jerman. Suporter Turki dikenal paling berisik selama Piala Eropa 2024. Tidak heran Turki begitu menikmati setiap pertandingan di Jerman layaknya bermain di rumah sendiri.
”Kami ingin membuat sejarah. Kami memiliki suara mereka di belakang kami dan kami memiliki semangat mereka,” kata Pelatih Turki Vincenzo Montella, dikutip dari Fox Sports.
AFP/RONNY HARTMANN
Suporter Turki dengan wajah dicat hitam menyaksikan pertandingan Grup F Piala Eropa 2024 antara Ceko dan Turki di Volksparkstadion, Hamburg, Jerman, Rabu (26/6/2024).
Negara-negara tetangga dan yang memiliki kedekatan kultural dengan Jerman setidaknya sudah punya satu modal penting untuk memenangi Piala Eropa. Sekarang bola ada di kaki mereka. Berhasil atau tidaknya mengoptimalkan privilese itu akan bergantung pada seberapa keras upaya para pemain di atas lapangan.
APAKAH JALALIVE ITU GRATIS ?
SUDAH PASTI GRATIS.!
Jala Live website pertama kali yang ada di indonesia yang menanyangkan siaran langsung pertandingan sepak bola yang tidak bayar alias gratis loh.!
Tujuan jala Live adalah untuk memudahkan para penggemar bola untuk mengakses dan menonton pertandingan sepak bola secara live dengan kualitas HD.!